Konflik Investasi Rempang Diharapkan Jadi Pembelajaran Investasi Kedepan

02-10-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus dalam Raker dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membahas perkembangan persoalan investasi Pulau Rempang, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023). Foto : Oji/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus berharap Kementerian Investasi dapat belajar dari konflik akibat investasi yang terjadi di Rempang, Kepulauan Riau. Ia menilai konflik akibat investasi bukan sesuatu yang baru terjadi. Banyak investasi yang akhirnya menimbulkan perlawanan dan penolakan.


"Kita harus belajar banyak dari (konflik akibat investasi) Pulau Rempang. Dan ini kan bukan sesuatu yang baru selalu terjadi. Dimanapun investasi masuk selalu ada perlawanan, selalu ada penolakan, selalu ada konflik," jelasnya dalam Raker dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membahas perkembangan persoalan investasi Pulau Rempang, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).


Deddy pun merinci berbagai hal yang harus dipastikan sebelum investasi dilakukan. Pertama, ia mengatakan bahwa adanya investasi harus disertai dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat. Ia pun mencontohkan apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat merapikan pasar di Solo, yang terlebih dahulu melakukan dialog-dialog dengan masyarakat.


Kemudian, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengatakan investasi harus memperhatikan aspek sosiologis dan ekonomis. Sebab, kedua hal tersebut merupakan persoalan mendasar. "Nelayan dipindah dari pinggir pantai jauh dari tempat mereka mencari hidup, jauh dari tanah leluhur mereka, pasti akan menimbulkan konflik. Nah ini kan saya kira pelajaran yang sangat berharga yang perlu kita apa namanya catet sehingga tidak terulang di tempat lain," lanjutnya.


Selain itu, sebelum melakukan investasi harus disertai krisis manajemen yang baik. Misalnya dengan memastikan kepastian hukum dalam setiap proses investasi. Aspek lain, menurut Deddy adalah dengan memberikan kepastian bagi masyarakat dapat hidup dengan lebih baik lagi dengan adanya investasi.


"Tolonglah investasi itu diidentifikasi pak peluang pekerjaan apa saja yang didapat di sana. Supaya kita menyiapkan roadmap sumber daya manusia di sana. Masyarakat di sana untuk bisa terlibat di dalamnya, tidak hanya jadi security, office boy, cleaning service. Apakah diperlukan kita membuat balai latihan, vokasi, atau segala macam," harap Deddy. (bia/aha)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...